marquee bergerak :)

IMMAISY A-pgsd 2010
to know what you didn't know

Minggu, 22 Mei 2011

RESENSI NOVEL


“RAFILUS TELAH MATI DUA KALI”

COVER NOVEL "RAFILUS"
Judul Buku                  : Rafilus
No. ISBN                    : 979-3684-97-6
Penulis                         : Budi Darma
Penerbit                       : Jalasutra
Catakan  ke                 : 1 (satu)
Tahun Terbit                : Mei 2008
Jumlah halaman           : XII + 239
Jenis Cover                  : Soft Cover
Dimensi (LxP)             : 15 cm x 21 cm
Harga                          : Rp 46.000, 00


            Budi Darma adalah seorang mantan Rektor IKIP Surabaya (sekarang UNESA) yang merupakan salah satu penulis prosa angkatan 1970-an Indonesia. Dia dikenal sebagai cerpenis, novelis, dan penulis essai yang handal serta serba bisa. Karya-karya yang pernah dibuatnya antara lain Orang-orang Bloomington (1980), Kritikus Adinan (2002), Olenka (1983), Rafilus (1988), Ny. Talis (1956), Solilokui (1983), Sejumlah esai sastra (1984), dan Harmonium (1995). Sedangkan essai dan cerpennya sering dimuat di media cetak atau majalah seperti Horizon dan Kompas. Dia dikenal sebagai sosok yang sopan, sederhana dan bersahaja oleh keluarga, rekan-rekannya, mahasiswa, dan semua orang yang mengenalnya.
            Cerita berawal dari perkenalannya dengan Rafilus di pesta yang diadakan pengusaha kaya bernama Jumarup, Si tokoh saya (Tiwar) menjadi akrab dengan sosok Rafilus yang bentuk fisiknya berbeda dengan kebanyakan manusia normal lain. Apalagi Munandir, si opas pos yang sering mengantar surat ke rumah Tiwar seringkali menceritakan tentang keterkejutannya tentang sosok Rafilus. Sehingga Tiwar mau tidak mau mengenal pribadi Rafilus lebih jauh. Hubungan pertemanan Tiwar dan Rafilus pun makin dekat manakala Pawestri, gadis yang akan menjadi calon istrinya pun terpesona dan kagum pada Rafilus. Konflik memuncak saat Tiwar tahu rahasia-rahasia Rafilus yang tidak biasa dan sekaligus tahu sisi kemanusiaan Rafilus yang selama ini bukan dianggapnya manusia. Kedekatan emosi Rafilus dengan Tiwar membuncah saat detik-detik terakhir kematian Rafilus dengan cara kematian yang sama sekali tidak biasa.
            Dalam novel ini tidak terdapat petikan dialog langsung antar tokoh yang sedang berbicara. Semua pembicaraan disampaikan kepada pembaca secara tidak langsung oleh si tokoh saya (Tiwar). Sehingga dikhawatirkan pembaca bosan dengan narasi yang disampaikan dalam cerita. Alur flashback yang kurang jelas pemisahannya antara masa lalu dan sekarang. Pembaca menjadi bingung kapan dan tepatnya waktu kejadian dalam cerita berlangsung.Penceritaan tentang sosok Rafilus yang sebenarnya tidak digambarkan secara jelas.
           Memberi gambaran yang jelas tentang latar tempat yang menjadi latar kejadian. Secara tidak langsung, pembaca diajak berkeliling kota Surabaya dengan mengenalkan nama-nama jalan serta suasana di balik tempat itu. Nama-nama yang dipakai untuk tokoh sangat cocok mengingat cerita itu berlatar pada sekitar tahun 80-an. Bahasa yang digunakan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD. Tema cerita yang ditampilkan unik, berbeda dan sedikit abstrak. Tetapi dari keabstrakan itu pembaca menjadi penasaran dengan akhir cerita yang sulit ditebak. Cara penceritaannya juga menarik. Penulis berhasil menciptakan rasa penasarankepada pembaca.
            Semua yang disampaikan secara tidak langsung (narasi) membuat pembaca malas mencerna apa yang dibicarakan tokoh. Ceritanya terlalu sadis hingga penulis membuat kematian Rafilus dengan sangat tragis. Ada beberapa kata dalam novel ini yang terlalu vulgar sehingga pembaca mungkin agak risih untuk membacanya.
            Sebaiknya digunakan dialog-dialog agar lebih bervariasi dalam penyampaian cerita. Seharusnya kata-kata yang terlalu vulgar itu mungkin disa diganti dengan kata-kata yang lebih sopan dan manusiawi. Terlepas dari saran dan kritik yang diberikan. Saya merekomendasikan novel ini untuk dibaca karena ceritanya sangat mengejutkan.
            Novel ini sangat cocok untuk pembaca yang suka dengan novel-novel yang akhir ceritanya sulit ditebak dan pembaca yang menyukai novel-novel yang ceritanya unik dan menarik. Walaupun novel ini termasuk novel berat, tetapi tetap enak dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar